Tutorial Cryptohero Lengkap Bahasa Indonesia | Cryptocurrency Indonesia

Sendang Sani

Penelitian Sejarah SENDANG SANI
1. Sumber
2. Bukti
3. Menilai
4. Dugaan (hipotesa)
5. Menulis


1. Sumber
Juru Kunci Sendang Sani
Nama : Suto Rejo Ngaso
Tempat/ Tahun lahir : Pati/ tahun 1940
Pengabdian : Menjadi juru kunci sejak 10 tahun yang lalu
Pekerjaan Sampingan : Buruh Tani / swasta

Adat Sendang Sani
Ritual Khusus : Doa tiap Maulid Nabi, yang dipercaya dengan doa tersebut dapat mengabulkan permintaan.
Pantangan : Tidak boleh corat-coret, meludah, membuang sampah sembarangan dan kencing sembarangan.

Pandangan tentang Sendang Sani
Sendang sani merupakan suatu tempat keramat yang memang dari asal mula terjadinya telah dikeramatkan oleh Sunan Bonang, terletak di desa taman Sani kecamatan Tlogowungu. Masyarakat menyebut Sendang Sani tersebut sebagai punden dhusun yang sekarang menjadi dukuh Sani.
*.Dan keuntungan adanya Sendang Sani ini banyak sekali misalnya saja kawasan dukuh sani menjadi terkenal dengan tempat dimana identik terdapat sendang sani, sehingga wisatawan dan masyarakat dari luar daerah pun banyak yang berdatangan dengan tujuan berbeda-beda, ada yang berkunjung untuk berdoa dan ada pula yang hanya ingin melihat-lihat dan berpoto ria. Karena di sendang sani sendiri terdapat juru kunci, maka wisatawan dapat mendengarkan cerita asal mula terjadinya sendang sani dan lain-lain mengenai seluk beluk sendang sani.

Sendang Sani
Ada apakah di sendang sani? sendang sani tidaklah hanya sekedar sendang/ genangan air di suatu tempat, melainkan juga terdapat bulus yang konon katanya perwujudan dari Ki Dudo, dan sampai sekarang bulus itu masih ada. Menurut mbah Suto selaku juru kunci bulus ini dari generasi ke generasi selalu ada, tidak tahu dari berkembang biak atau darimana. Yang pasti dari penyelidikan sampai sekarang bulus itu masih ada.

Asal mula terjadinya sendang sani

Alkisah bermuala dari Kesunanan, ialah Sunan Bonang dengan ketiga sahabatnya 1. Ki Dudo
2. Ahmad
3. Khosim
Mereka pergi ke muria, dan ditengah perjalanan mereka berhenti sejenak untuk melakukan sholat. Ketika Sunan Bonang akan menjalankan Wundu, sulit di temukan air bahkan pada waktu itu tidak ada air sama sekali, sehingga ia menyuruh sahabatnya untuk mencari air dengan membawa 1 (satu) potong bamboo bekas minuman legen.
Pegilah dua orang mencari air, mereka menengok kanan kiri dan kebetulan mengetahui burung Kuntul melayang-layang di udara. Diperkirakan di bawah burung Kuntul itu terdapat air, dan ternyata benar disitu terdapat air. Kemudian mereka mengisikan 1 potong bambu itu dengan air, belum sampai diberikan kepada ki Sunan Bonang, Ki Dudo merasa haus. Dan Ki Dudo meminum air itu hingga hanya tersisa setengahnya saja. Kemudian diberikan kepada Ki Sunan Bonang, mengetahui hal itu Ki Sunan Bonag Bonang tidak mau menerima karena sudah menjadi sisa.
Ki Sunan Bonang bersabda, “kamu saksikan besok kalau disini menjadi desa, desa ini akan barnama Sani” (mengambil kalimat nisani / disisani dalam bahasa jawa ) dan akhirnya Ki sunan Bonang meneruskan perjalanannya menuju Muria dan sebelum pergi ia berpesan kepada sahabatnya, “saya akan menancapkan tongkat saya disini, jangan kau cabut jika saya belum kembali dari muria”. Kemudian bergegaslah Ki Sunan pergi.
Setelah beberapa lama kebetulan Ki Dudo terpaksa untuk mencabut tongkat itu karena dalam keadaan yang terdesak tidak mendapatkan air. Setelah dicabut, terjadilah peristiwa yang sangat mengagumkan yaitu keluar dari situ mata air yang besar dan jernih. Ki Dudo pun merasa senang dan berenang di situ tanpa menghiraukan siapapun.
Kebetulan ketika itu Ki Sunan Bonang datang dari Muria dan terlihat tongkatnya telah tercabut dan terdapat air yang begitu banyaknya, kemudian Ki Dudo dipanggil, akan tetapi Ki Dudo tidak mau dan Ki Sunan pu bersabda “KiDudo, kamu kok tidak mau mendarat, merangkaklah kamu di dalam air seperti bulus” dan kemudian Ki Dudo berubah menjadi bulus.
Ki Sunan Bonang berkata, “tempat ini saya jadikan keramat Sendang Sani”

Itulah cerita terjadinya Dukuh Sani dan Sendang Sani.

Komentar