10% skill 90% psicologhical

Psikologis lah yang mempengaruhi do somethingnya seseorang. Skill bisa dipelajari, buku, refrensi, internet dan lain2. Sementara psikologis beda, mungkin bisa dipelajari juga tapi kembali lagi kepada mindset atau paradigma seseorang. Psikologis berdampak berbeda terhadap setiap personal, so that kasus permasalahan yang dihadapi seseorang pun beda - beda cara penyelesaiannya, ada yang cepat bahkan ada yang sangat lama selesainya.

Sebaiknya dalam menjalani kehidupan bolehlah punya skill, tapi yang lebih penting dari itu adalah memiliki sikap spikologis yang controlled over all. Jadi semua yang terjadi diri sendiri lah key of problem solving, saya katakan bahwa punya skill yang mumpuni tapi psikologis rendah, berdampak pada kesetressan yang luar biasa. Sementara skill gak punya, tp psikologisnya tinggi ini akan berdampak kemalasan yang luar biasa, karena hanya menganggap kumaha engke (gimana nanti) dan berdampak pula pada pekerjaannya tidak diselesaikan dengan baik karena jiwanya terlalu tenang, tp efek positivenya gak akan pernah merasa stress, tingkat stressnya tinggi. 

Ibarat tansportasi yang lain pada naik bus eksekutif, dia santai aja nggandul truck dan ngglundung wong - wong tok (asal go on aja). Biasanya orang seperti ini lebih nekat, jadi malah banyak juga yang berhasil karena kenekatan ini. dia berani trial error, tidak takut loss profit karena setiap kegagalannya dia selalu menganggap itu sebagai training lesson.

Akan tetapi untuk menghindari loss profit yang berlebih, ada baiknya juga mempunyai skill, cara gimana? Mempelajari terus menerus, sampai ngeuh bener2 baru terjun tekat psikologis yang luar biasa. Saya yakin ketika skill dibarengi mental psikologis yang tinggi akan membawa dampak yang powerful. Cukup 10% skill n 90% psikologis saja, take action, saya percaya pasti bisa sukses. Tetap semangat dan positif thinking.